TARI JANGER
Tari Janger adalah salah satu tarian pergaulan Bali yang biasanya dibawakan oleh 10-16 orang penari muda mudi. Tari Janger tergolong tari balih-balihan sehingga lebih difungsikan untuk menghibur. Ditarikan oleh sejumlah penari putri (Janger) dan penari putra (Kecak) secara sederhana, ceria dan penuh semangat.
Janger menyajikan gerak tari klasik Bali yang cenderung sebagai pemindahan dari gerakan Tari Arja, Topeng, Tari Baris atau Jauk. Penasar biasanya memakai gerakan Tari Arja dan Topeng, Mentri juga menggunakan gerakan tari Arja. Sebagai pembeda dari Pejanggeran adalah gerakan tari pada penari Kecak dan Janger-nya.
Ketika menarikan tarian ini, para penari menyanyikan lagu Janger secara bersahut-sahutan serta diiringi oleh Gamelan Batel (Tetamburan) dan Gender Wayang. Seni Tari Janger tergolong dalam jenis tari kreasi baru Bali yang diadaptasi dari rutinitas para petani bali sebagai hiburan ketika lelah bekerja.
Sebagai tarian rakyat, perkembangan Tari Janger begitu pesat dan tersebar hampir diseluruh daerah Bali. Menariknya, tarian ini di masing masing daerah di Bali memiliki variasi tersendiri yang disesuaikan dengan masyarakat pendukungnya
. Tarian Janger termasuk salah satu kesenian terpopuler di Pulau Bali yang diperkirakan lahir pada kisaran tahun 1920-an di Bali Utara. Bermula dari nyanyian para petani kopi yang bersahut-sahutan, mereka menghibur diri untuk mengusir lelah dengan bernyanyi terutama pada kelompok perempuan.
TARI JANGER
Tari Janger adalah salah satu tarian pergaulan Bali yang biasanya dibawakan oleh 10-16 orang penari muda mudi. Tari Janger tergolong tari balih-balihan sehingga lebih difungsikan untuk menghibur. Ditarikan oleh sejumlah penari putri (Janger) dan penari putra (Kecak) secara sederhana, ceria dan penuh semangat.
Janger menyajikan gerak tari klasik Bali yang cenderung sebagai pemindahan dari gerakan Tari Arja, Topeng, Tari Baris atau Jauk. Penasar biasanya memakai gerakan Tari Arja dan Topeng, Mentri juga menggunakan gerakan tari Arja. Sebagai pembeda dari Pejanggeran adalah gerakan tari pada penari Kecak dan Janger-nya. Ketika menarikan tarian ini, para penari menyanyikan lagu Janger secara bersahut-sahutan serta diiringi oleh Gamelan Batel (Tetamburan) dan Gender Wayang.
Seni Tari Janger tergolong dalam jenis tari kreasi baru Bali yang diadaptasi dari rutinitas para petani bali sebagai hiburan ketika lelah bekerja. Sebagai tarian rakyat, perkembangan Tari Janger begitu pesat dan tersebar hampir diseluruh daerah Bali. Menariknya, tarian ini di masing masing daerah di Bali memiliki variasi tersendiri yang disesuaikan dengan masyarakat pendukungnya. Tarian Janger termasuk salah satu kesenian terpopuler di Pulau Bali yang diperkirakan lahir pada kisaran tahun 1920-an di Bali Utara.
TARI JANGER
Tari Janger adalah salah satu tarian pergaulan Bali yang biasanya dibawakan oleh 10-16 orang penari muda mudi. Tari Janger tergolong tari balih-balihan sehingga lebih difungsikan untuk menghibur. Ditarikan oleh sejumlah penari putri (Janger) dan penari putra (Kecak) secara sederhana, ceria dan penuh semangat.
Janger menyajikan gerak tari klasik Bali yang cenderung sebagai pemindahan dari gerakan Tari Arja, Topeng, Tari Baris atau Jauk. Penasar biasanya memakai gerakan Tari Arja dan Topeng, Mentri juga menggunakan gerakan tari Arja. Sebagai pembeda dari Pejanggeran adalah gerakan tari pada penari Kecak dan Janger-nya. Ketika menarikan tarian ini, para penari menyanyikan lagu Janger secara bersahut-sahutan serta diiringi oleh Gamelan Batel (Tetamburan) dan Gender Wayang.
Seni Tari Janger tergolong dalam jenis tari kreasi baru Bali yang diadaptasi dari rutinitas para petani bali sebagai hiburan ketika lelah bekerja. Sebagai tarian rakyat, perkembangan Tari Janger begitu pesat dan tersebar hampir diseluruh daerah Bali. Menariknya, tarian ini di masing masing daerah di Bali memiliki variasi tersendiri yang disesuaikan dengan masyarakat pendukungnya. Tarian Janger termasuk salah satu kesenian terpopuler di Pulau Bali yang diperkirakan lahir pada kisaran tahun 1920-an di Bali Utara.
Tari Janger adalah salah satu tarian pergaulan Bali yang biasanya dibawakan oleh 10-16 orang penari muda mudi. Tari Janger tergolong tari balih-balihan sehingga lebih difungsikan untuk menghibur. Ditarikan oleh sejumlah penari putri (Janger) dan penari putra (Kecak) secara sederhana, ceria dan penuh semangat.
Janger menyajikan gerak tari klasik Bali yang cenderung sebagai pemindahan dari gerakan Tari Arja, Topeng, Tari Baris atau Jauk. Penasar biasanya memakai gerakan Tari Arja dan Topeng, Mentri juga menggunakan gerakan tari Arja. Sebagai pembeda dari Pejanggeran adalah gerakan tari pada penari Kecak dan Janger-nya.
Ketika menarikan tarian ini, para penari menyanyikan lagu Janger secara bersahut-sahutan serta diiringi oleh Gamelan Batel (Tetamburan) dan Gender Wayang. Seni Tari Janger tergolong dalam jenis tari kreasi baru Bali yang diadaptasi dari rutinitas para petani bali sebagai hiburan ketika lelah bekerja.
Sebagai tarian rakyat, perkembangan Tari Janger begitu pesat dan tersebar hampir diseluruh daerah Bali. Menariknya, tarian ini di masing masing daerah di Bali memiliki variasi tersendiri yang disesuaikan dengan masyarakat pendukungnya
. Tarian Janger termasuk salah satu kesenian terpopuler di Pulau Bali yang diperkirakan lahir pada kisaran tahun 1920-an di Bali Utara. Bermula dari nyanyian para petani kopi yang bersahut-sahutan, mereka menghibur diri untuk mengusir lelah dengan bernyanyi terutama pada kelompok perempuan.
TARI JANGER
Tari Janger adalah salah satu tarian pergaulan Bali yang biasanya dibawakan oleh 10-16 orang penari muda mudi. Tari Janger tergolong tari balih-balihan sehingga lebih difungsikan untuk menghibur. Ditarikan oleh sejumlah penari putri (Janger) dan penari putra (Kecak) secara sederhana, ceria dan penuh semangat.
Janger menyajikan gerak tari klasik Bali yang cenderung sebagai pemindahan dari gerakan Tari Arja, Topeng, Tari Baris atau Jauk. Penasar biasanya memakai gerakan Tari Arja dan Topeng, Mentri juga menggunakan gerakan tari Arja. Sebagai pembeda dari Pejanggeran adalah gerakan tari pada penari Kecak dan Janger-nya. Ketika menarikan tarian ini, para penari menyanyikan lagu Janger secara bersahut-sahutan serta diiringi oleh Gamelan Batel (Tetamburan) dan Gender Wayang.
Seni Tari Janger tergolong dalam jenis tari kreasi baru Bali yang diadaptasi dari rutinitas para petani bali sebagai hiburan ketika lelah bekerja. Sebagai tarian rakyat, perkembangan Tari Janger begitu pesat dan tersebar hampir diseluruh daerah Bali. Menariknya, tarian ini di masing masing daerah di Bali memiliki variasi tersendiri yang disesuaikan dengan masyarakat pendukungnya. Tarian Janger termasuk salah satu kesenian terpopuler di Pulau Bali yang diperkirakan lahir pada kisaran tahun 1920-an di Bali Utara.
TARI JANGER
Tari Janger adalah salah satu tarian pergaulan Bali yang biasanya dibawakan oleh 10-16 orang penari muda mudi. Tari Janger tergolong tari balih-balihan sehingga lebih difungsikan untuk menghibur. Ditarikan oleh sejumlah penari putri (Janger) dan penari putra (Kecak) secara sederhana, ceria dan penuh semangat.
Janger menyajikan gerak tari klasik Bali yang cenderung sebagai pemindahan dari gerakan Tari Arja, Topeng, Tari Baris atau Jauk. Penasar biasanya memakai gerakan Tari Arja dan Topeng, Mentri juga menggunakan gerakan tari Arja. Sebagai pembeda dari Pejanggeran adalah gerakan tari pada penari Kecak dan Janger-nya. Ketika menarikan tarian ini, para penari menyanyikan lagu Janger secara bersahut-sahutan serta diiringi oleh Gamelan Batel (Tetamburan) dan Gender Wayang.
Seni Tari Janger tergolong dalam jenis tari kreasi baru Bali yang diadaptasi dari rutinitas para petani bali sebagai hiburan ketika lelah bekerja. Sebagai tarian rakyat, perkembangan Tari Janger begitu pesat dan tersebar hampir diseluruh daerah Bali. Menariknya, tarian ini di masing masing daerah di Bali memiliki variasi tersendiri yang disesuaikan dengan masyarakat pendukungnya. Tarian Janger termasuk salah satu kesenian terpopuler di Pulau Bali yang diperkirakan lahir pada kisaran tahun 1920-an di Bali Utara.
Komentar
Posting Komentar