TARI RATOH JAROE
Namanya Tari Ratoh Jaroe. Tarian itu berasal
dari Nanggroe Aceh Darussalam. Biasanya tari itu ditampilkan dalam acara
penyambutan tamu penting di Aceh dan juga sebagai hiburan. Kini, tari ini
banyak diajarkan dalam ekstrakulikuler sekolah dan universitas. Banyak orang yang menyebut tarian Ratoh
Jaroe sebagai Tari Saman. Memang ada kemiripan antara kedua tarian tersebut,
baik gerakan badan dan tangannya. Tapi sebenarnya, jika diperhatikan dengan
seksama, perbedaan akan tampak jelas.
Pada tari saman,
gerakan badannya lebih menonjol. Sedangkan di tari Ratoh Jaroe dominan dengan
gerakan tangan yang digabung dengan gerakan badan. Ratoh Jaroe dibuat untuk
membangkitkan semangat para wanita Aceh, yang dikenal pantang menyerah,
pemberani, dan kompak satu sama lain. Setiap gerakan yang seirama dan teriakan
yang meledak-ledak merupakan ekspresi dari semangat dan tekad kuat para
perempuan Aceh. Tari ini memang memiliki arti mendalam, yaitu mencerminkan
puji-pujian dan zikir kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pembeda lain kedua tarian ini juga terletak pada penarinya. Tari
Ratoh Jaroe dimainkan oleh para perempuan yang biasanya berjumlah genap.
Sedangkan Saman dimainkan oleh para laki-laki. Para
penari menyesuaikan irama tabuhan rapa’i, dan kerap melantunkan syair juga
untuk membalas syair dari syahi. Kadangkla, terdengar pula suara melengking
dari salah satu penari yang merupakan ciri khas dari tari Ratoh Jaroe.
TARI RATOH JAROE
Ratoh berasal dari Bahasa Arab yang artinya melakukan pujian kepada Allah melalui doa
yang dinyanyikan. Sedangkan Jaroe berarti
tangan, sehingga Ratoh Jaroe memiliki arti
memuji Allah sambil bernyanyi, dengan memainkan tangan.
Tari Ratoh Jaroe diciptakan dari gerakan tari tradisional lain yang sudah ada sebelumnya di Aceh. Kabarnya, tarian ini ditujukan kepada masyarakat Aceh yang saat itu sedang mengalami musibah. Dengan harapan, tarian ini dapat mengembalikan semangat masyarakat.
Tari Ratoh Jaroe diciptakan dari gerakan tari tradisional lain yang sudah ada sebelumnya di Aceh. Kabarnya, tarian ini ditujukan kepada masyarakat Aceh yang saat itu sedang mengalami musibah. Dengan harapan, tarian ini dapat mengembalikan semangat masyarakat.
Tarian ini lebih menonjolkan
gerakan-gerakan tangan, dibandingkan dengan gerakan badan. Tarian ini terdiri
dari gerakan dalam posisi duduk, berlutut, membungkukkan badan, menepuk dada,
menggelengkan kepala, menggerakkan tangan ke kanan dan kiri, serta gerakan
lainnya. Setiap anggota penari akan menarikan gerakan yang sama, sehingga
membutuhkan waktu agar dapat terlihat kompak.
Jika sudah terdengar suara musik beserta syair-syair dengan menggunakan Bahasa Aceh, maka itu pertanda bahwa tarian Ratoh Jaroe telah dimulai! Dalam Bahasa Aceh, iringan musik itu disebut dengan rapa’i. Sedangkan para pelantun syair-syair dinamakan dengan Syahi. Posisi mereka saat tarian dimulai, akan berada diluar barisan para penari. Biasanya, syair tersebut akan dinyanyikan juga oleh seluruh penari. Kostum yang digunakan berupa pakaian lengan panjang yang berwarna-warni, kain songket yang berasal dari Aceh, ditambah dengan ikat kepala untuk mempercantik kostum para penari.
Jika sudah terdengar suara musik beserta syair-syair dengan menggunakan Bahasa Aceh, maka itu pertanda bahwa tarian Ratoh Jaroe telah dimulai! Dalam Bahasa Aceh, iringan musik itu disebut dengan rapa’i. Sedangkan para pelantun syair-syair dinamakan dengan Syahi. Posisi mereka saat tarian dimulai, akan berada diluar barisan para penari. Biasanya, syair tersebut akan dinyanyikan juga oleh seluruh penari. Kostum yang digunakan berupa pakaian lengan panjang yang berwarna-warni, kain songket yang berasal dari Aceh, ditambah dengan ikat kepala untuk mempercantik kostum para penari.
TARI RATOH JAROE
Salah
satu tari tradional Aceh yang sangat digemari oleh kalangan penikmat tari
adalah Tari Ratoh Jaroe. Sekilas semua orang pasti menyangka bahwa
tari Ratoh Jaroe adalah tari Saman. Karena tari Ratoh Jaroe sangat mirip dengan
tari Saman, karena kedua tari tersebut sama-sama merupakan gerakan dengan
menggunakan tangan. Namun, jika diperhatikan dengan baik-baik, kita pasti akan
melihat perbedaan gerakan tangan yang ditampilkan pada tari Ratoh Jaroe.
Jika
pada tari saman gerakan lebih kepada menonjolkan gerakan badan sementara untuk
tari ratoh jaroe lebih dominan gerakan-gerakan tangan serta gabungan dari
gerakan badan. Dapat dikatakan bahwa tarian
ini adalah kembaran yang tidak identik dari Tari Saman. Meski keduanya
sama-sama berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam. Tari
Ratoh Jaroe ini merupakan perpaduan harmonis antara gerak badan dan tangan.
Formasi, kekompakan dan alunan musik rapa’i menjadi ciri khas tarian
ini. Tarian ini memiliki arti puji-pujian dan dzikir terhadap Allah SWT.
Pasalnya,
jika menilik asal namanya, Ratoh berasal dari bahasa Arab yakni Rateb dan duek
berasal dari bahasa Aceh artinya duduk. Sehingga dapat diartikan bahwa tarian
ini merupakan medium puji-pujian terhadap Allah SWT yang didendangkan sambil
duduk. Yang mana biasanya tarian ini dibawakan pada
acara-acara hari besar seperti pernikahan, kenduri naik haji, malam terakhir
Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha serta Maulid Nabi SAW.
Komentar
Posting Komentar