Nabi Nuh As
اَلسَلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
Halo, sahabat sekalian ! Apa kabar semuanya? Semoga selalu dalam lindungan allah swt, ya... Amin...
Dalam hal ini, saya ingin membagikan ilmu yang saya miliki kepada sahabat semua, nih, baik sahabat muslim maupun non muslim. Semoga bermanfaat ya sahabat...
Dalam artikel ini saya akan membagi artikel menjadi beberapa sub-bab dari bab utama. Agar kita lebih bisa memahaminya lebih jelas. Kali ini kita akan membahas tentang 'Apa itu Islam? ' ok!, langsung aja kita bahas!
SIAPAKAH NABI NUH AS ITU ?
Nabi Nuh AS ialah putra Lamik bin Matta Syalih bin Idris. Ia adalah salah seorang Rasul Ulul Azmi. Ia diutus Allah kepada kaum Nuh yang menyembah berhala orang saleh terdahulu. Nabi Nuh adalah orang yang pertama kali membuat bahtera. Dan pada masanyalah terjadi banjir yang maha dahsyat yang menenggelamkan umatnya yang tidak beriman.
DIUTUS KEPADA KAUM NUH
لَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَقَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَـكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗ ۗ اِنِّيْۤ اَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيْمٍ
"Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia berkata, Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada Tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang dahsyat (kiamat)."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 59)
"Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia berkata, Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada Tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang dahsyat (kiamat)."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 59)
Beberapa abad setelah Nabi Idris as wafat, penduduk Armenia mulai melupakan ajaran agama yang dibawa Idris as. Mereka kembali menyembah berhala karena saran Iblis. Mereka menyembah berhala yang awalnya didedikasikan untuk mengenang jasa ke 5 orang saleh di negeri nya. Ke 5 orang saleh tersebut ialah Wadd, Suwa',Yaghut, Ya'uq, dan Nasr. Mereka ialah orang saleh dan sangat dermawan.
قَالَ الْمَلَاُ مِنْ قَوْمِهٖۤ اِنَّا لَـنَرٰٮكَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ
"Pemuka-pemuka kaumnya berkata, Sesungguhnya kami memandang kamu benar-benar berada dalam kesesatan yang nyata."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 60)
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 60)
Nabi Nuh berupaya untuk mengajak kaumnya untuk meninggalkan berhala mereka dan menyembah Allah swt yang tiada sekutu bagi Nya. Namun bukannya menerima dakwah, kaum Nuh malah menuduhnya sebagai orang yang sesat. Nuh membantah tuduhan tersebut dan berkata bahwa ia adalah rasul dari Tuhannya seluruh alam.
Bahkan Istri Nabi Nuh, Wafilah dan anaknya, Kan'an tidak mematuhi perintah Nuh untuk beriman kepada Allah. Para pemuka kaum hanya melihat seseorang dari banyaknya harta yang ia miliki. Apabila ia kaya maka ia dianggap mulia. Dan sebaliknya, apabila ia miskin maka ia dianggap hina. Begitulah mereka menganggap nabi Nuh sebagai orang yang biasa saja namun berlagak menjadi nabi.
قَالَ اِنَّمَا يَأْتِيْكُمْ بِهِ اللّٰهُ اِنْ شَآءَ وَمَاۤ اَنْتُمْ بِمُعْجِزِيْنَ
"Dia (Nuh) menjawab, Hanya Allah yang akan mendatangkan azab kepadamu jika Dia menghendaki, dan kamu tidak akan dapat melepaskan diri."
(QS. Hud 11: Ayat 33)
"Dia (Nuh) menjawab, Hanya Allah yang akan mendatangkan azab kepadamu jika Dia menghendaki, dan kamu tidak akan dapat melepaskan diri."
(QS. Hud 11: Ayat 33)
Mereka juga menuntut Nuh untuk membuktikan bahwa ia memang seorang nabi dengan cara mendatangkan adzab kembali kepada mereka. Nuh pun menjawab bahwa hanya Allah yang dapat mendatangkan adzab.
Setiap kali Nuh berdakwah kepada kaumnya, kaumnya selalu menutup telinga dengan jari mereka dan menutup wajah mereka dengan baju mereka dan pergi menghindar dari Nuh As. Hanya 70-80 orang sajalah yang mau menerima kebenaran dari Nuh. Itupun berasal dari kalangan lemah saja.
PERINTAH MEMBUAT BAHTERA
Ketika kaum Nuh sudah terlalu membangkang, Nabi Nuh memohon kepada Allah untuk menurunkan adzab kepada kaumnya. Allah mengabulkan doa Nuh As dan memerintahkan Nuh dan kaum beriman untuk membuat sebuah bahtera besar yang dapat menampung banyak penumpang. Akhirnya mereka pun membuat bahtera tersebut. Tak jarang kaumnya yang membangkang mengejek Nuh saat proses pembuatan bahtera.
وَاصْنَعِ الْفُلْكَ بِاَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا وَلَا تُخَاطِبْنِيْ فِى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا ۚ اِنَّهُمْ مُّغْرَقُوْنَ
"Dan buatlah kapal itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah engkau bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim. Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan."
(QS. Hud 11: Ayat 37)
"Dan buatlah kapal itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah engkau bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim. Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan."
(QS. Hud 11: Ayat 37)
Ketika bahtera sudah selesai pembuatannya Nabi Nuh umatnya yang beriman dan mengumpulkan sepasang binatang dari tiap jenisnya untuk diselamatkan dari adzab yang akan menenggelamkan segalanya.
BANJIR MAHA DAHSYAT
Tibalah saatnya adzab dari Allah kepada kaum Nuh. Allah memerintahkan langit untuk hujan dan bumi untuk mengeluarkan airnya.
Hingga air begitu tinggi sampai menjunjung tinggi laksana gunung.
Hingga air begitu tinggi sampai menjunjung tinggi laksana gunung.
Ketika berlayar, Nuh berjumpa dengan anaknya, Kan'an. Nuh mengajak anak nya untuk naik ke bahtera, namun ia menolak dan lebih memilih untuk pergi ke puncak gunung yang tinggi. Nabi Nuh berdoa kepada Allah untuk menyelamatkan anaknya, namun Allah tidak mengabulkan doa nya karena Kan'an bukan lagi anaknya Nuh As.
Sudah lebih dari 40 hari lamanya banjir belum kunjung surut. Nabi Nuh kembali berdoa kepada Allah untuk menyurutkan banjir. Allah pun memerintahkan langit menahan airnya dan bumi menelan airnya. Dan kapal pun berlabuh di atas bukit yang bernama bukit Judiy (sekarang Ararat di Turki).
Allah SWT berfirman:
وَقَالَ ارْكَبُوْا فِيْهَا بِسْمِ اللّٰهِ مَجْرٰٟىهَا وَمُرْسٰٮهَا ۗ اِنَّ رَبِّيْ لَـغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
"Dan dia berkata, Naiklah kamu semua ke dalamnya (kapal) dengan (menyebut) nama Allah pada waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Hud.: 41)
"Dan dia berkata, Naiklah kamu semua ke dalamnya (kapal) dengan (menyebut) nama Allah pada waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Hud.: 41)
َ
MEMULAI KEHIDUPAN BARU
MEMULAI KEHIDUPAN BARU
Setelah berhari hari berlayar akhirnya bahtera berlabuh di bukit Judiy. Semua penumpang dan binatang turun satu per satu dari bahtera. Mereka semua memulai hidup baru di bumi yang baru. Mereka semua bersyukur kepada Allah swt dan berpuasa sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah swt karena telah menyelamatkan mereka dari bencana maha dahsyat tersebut.
Mereka meneruskan keturunan mereka dan mulai menyebar ke penjuru bumi untuk memulai hidup baru dan melestarikan umat manusia.
Konon katanya ,menurut ilmuan ,bangkai bahtera Nabi Nuh terdampar di bukit Ararat .
sumber kisah dari Al-Qur'an :
Yunus ayat 71-74
Al a'raaf ayat 59 -64
Al a'raaf ayat 59 -64
Hud.ayat 25 - 48
asy syuara ayat 105 -122
Ash.shoffat ayat 75- 79
Ash.shoffat ayat 75- 79
Surat Nuh
Komentar
Posting Komentar